Diantara syarah Shahīh Muslim yang bagus, menurut kami, ialah yang ditulis oleh Imam Al Ubbi, yang berjudul Ikmālu Ikmālil Mu'lim. Dari segi nama, kitab ini merupakan penyempurna dari karya sebelumnya yang berjudul Ikmāl-ul Mu'lim bi Fawā'idi Muslim karya Imam Qadhi Iyadh. Ikmāl-ul Mu'lim sendiri merupakan penyempurna dari karya yang datang terlebih dahulu, yakni Al Mu'lim bi Fawā'idi Muslim karya Imam Al Māziri.
Kalau menilik isi kandungannya, karya Al Ubbi ini ternyata merangkum empat kitab sekaligus, yaitu:
- Al Mu'lim bi Fawā'idi Muslim, karya Imam Abu Abdillāh Muhammad bin Ali Al Māziri (w. 536 H)
- Ikmāl-ul Mu'lim bi Fawā'idi Muslim, karya Imam Qadhi Iyadh Al Yahshabi (w. 544 H)
- Al Mufhim limā Asykala min Talkhīshi Kitābi Muslim, yang ditulis oleh Imam Abul Abbas Ahmad Al Qurthubi (w. 656 H). Dan,
- Al Minhāj Syarh Shahīhi Muslim bin Al Hajjāj, yang merupakan karya Imam Muhyiddin An Nawawi (w. 676 H).
Yang kemudian beliau tambahkan penjelasan-penjelasan baru sebagai penyempurna, yang merupakan pendapat beliau sendiri maupun yang berasal dari gurunya, Syaikh Ibnu Arafah.
Yang berasal dari Syarah Al Māziri beliau tandai dengan notasi " (م) " , " (ع) " merujuk Qadhi Iyadh, "(ط)" untuk Al Qurthubi, dan "(د)" merupakan pendapat Imam Nawawi. Sedangakn penjelasan baru yang merupakan tambahan dari beliau, ditandai dengan "قلت" (saya berkata). Jika ditemukan kata "الشيخ", maka yang dimaksud adalah guru beliau, Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Arafah (w. 803 H).
Imam Al Ubbi, bernama lengkap Abu Abdillah Muhammad bin Khilfah bin Umar al-Ubbi Al Māliki, merupakan ulama Tunisia yang bermadzhab Maliki. Beliau berasal dari desa Ubbah di Tunisia, yang terkenal banyak menghasilkan buah-buahan dan zakfaran. Yāqūt Al Hamawi menjelaskan jika desa Ubbah ini termasuk bagian dari wilayah Urbūs, yang jaraknya sejauh tiga hari perjalanan dari kota Qairuwan. Beliau wafat pada tahun 827 H, ada yang mengatakan 828 H.
Ayah beliau bernama Khilfah. Begitulah penulisan yang benar. Karena ada yang keliru menyebutnya Khalaf atau Khalifah.
Kembali ke karya Al Ubbi tadi. Karena mengandung beberapa keistimewaan, tak mengherankan jika Syaikh Amin Al Harari sering mengutip pendapat beliau dalam karyanya Al Kaukab Al Wahhaj Syarh Shahih Muslim bin Al Hajjaj--yang setebal 26 jilid itu.
Diantara penerbit yang mencetak kitab Syarh Al Ubbi ini adalah Darul Kutub Ilmiah (DKI) - Beirut, setebal 9 jilid. Kitab ini dicetak bersamaan dengan karya Imam As Sanūsi (w. 894 H) yang berjudul Mukammilu Ikmāl-il Ikmāl, yang bearti penyempurna kitab Ikmāl-ul Ikmāl karya Al Ubbi.
Diantara yang dilakukan As Sanusi ialah beliau mensyarahi pula Mukadimahnya Imam Muslim --yang tidak disyarahi oleh Al Ubbi. Walaupun karya Al Ubbi sendiri merupakan penyempurna dari karya penyempurnaan. Ternyata masih ada Ulama yang datang setelahnya yang perlu untuk menyempurnakannya lagi.
Begitulah ilmu. Sekian.
@Abdul Latif Ashadi
0 comments:
Post a Comment