4. Hadits Keempat
“Dari Ali ibn Abi Thalib, beliau berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda: Apabila tiba malam nishfu Sya’ban maka shalatlah pada malam harinya dan berpuasalah pada siang harinya, karena (rahmat) Allah SWT akan turun ke langit dunia pada saat tersebut sejak terbenam matahari dan Dia berfirman: “Adakah ada orang yang meminta ampun, maka akan Aku ampunkan, adakah yang meminta rezeki, maka akan Aku berikan rezeki untuknya, adakah orang yang terkena musibah maka akan Aku lindungi, adakah sedemikian, adakah sedemikian, hingga terbit fajar”.
~ HR. Ibn Majah no. 1388 (1/444) dan al-Bushiri mendhaifkannya dalam Zawa’id Ibn Majah, al-Fakihi dalam Akhbar Makkah no. 1837 (3/84), Ibn al-Jauzi dalam al-Ilal al-Mutanahiyah no. 923 (2/561-562) dan beliau berkata: Hadits ini tidak shahih. Dikutip Imam Ghazali dalam Ihya’ Ulum al-Din (1/203) dan didhaifkan oleh al-Hafidz al-Iraqi dalam al-Mughni no. 634 (1/157), Imam al-‘Aini dalam Umdah al-Qari (11/82) dan beliau berkata: Sanadnya dhaif.
5. Hadits Kelima
“Dari Sayyidah A’isyah r.a., dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda: Di malam Nishfu Sya’ban dicatat setiap anak manusia yang lahir di tahun itu. Di malam itu juga dicatat setiap anak manusia yang mati di tahun itu. Di malam Nishfu Sya’ban pula amal mereka diangkat dan di malam itu juga rezeki mereka diturunkan.”
~ HR. al-Baihaqi dalam ad-Da’awat al-Kabir (530) dan Fadla’il al-Auqat (26), serta al-Khathib at-Tabrizi dalam Misykah al-Mashabih (1305). Hadits ini didhaifkan oleh al-Albani.
6. Hadits Keenam
“Dari Ibn Umar r.a., beliau berkata: Ada lima malam yang do’a di dalamnya tidak akan ditolak: malam pertama Bulan Rajab, malam Nishfu Sya’ban, malam Jum’ah, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha”.
~ HR. Abdurrazaq no. 7927 (4/317) secara mauquf dari Ibn Umar, al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman no. 3711 (3/341) dan no. 3713 (3/342), dalam Fadla’il al-Auqat no. 149 (h. 311), serta dalam al-Sunan al-Kubra no. 6087 (3/319) secara mauquf dari Abi ad-Darda’. Diriwayatkan pula oleh Ibn Asakir dalam Tarikh Damsyiq (10/408) dari Abi Umamah al-Bahili secara marfu’. Al-Hafidz al-Munawi mengatakan: Sanadnya dhaif (al-Taisir bi Syarh Jami’ ash-Shaghir, 1/520).
Senada dengan riwayat ini, Imam asy-Syafi’i (w. 204 H) pernah menyatakan:
“Telah sampai riwayat kepada kami bahwa sesungguhnya do'a akan dikabulkan pada lima malam ini: (1) Malam Jum'at, (2) Malam Idul Adha, (3) Malam Idul Fitri, (4) Malam pertama Bulan Rajab, dan (5) Malam pertengahan Bulan Sya'ban."
Perkataan Imam Syafi’i ini disebutkan dalam karya besar beliau, al-Umm (1/264). Kemudian dikutip juga oleh Imam an-Nawawi (w. 676 H) dalam Al-Majmu' Syarh Al-Muhadzdzab (5/43) dan dalam Raudlah ath-Thalibin (2/75). Disebutkan juga dalam karya-karya utama Fiqh Syafi’i yang lain, semisal: Mughni al-Muhtaj (1/592), Nihayah al-Muhtaj (2/397), Asna al-Mathalib (1/282), Hawasyi asy-Syarwani ala at-Tuhfah (3/51), Hasyiah al-Qalyubi ala Syarh al-Mahalli (1/359), dan yang lainnya.
Terkait derajat hadits dhaif, telah masyhur dalam ilmu Mushthalah al-Hadits bahwa hadits dhaif boleh diamalkan dalam fadhail al-a’mal (keutamaan beramal) dengan catatan tidak terlalu dhaif. Bahkan Imam ar-Ramli mengutip keterangan dari Imam an-Nawawi yang menyebutkan adanya ijma’ ulama’ tentang kebolehan beramal dengan hadits dhaif pada permasalahan fadhail al-a’mal (Fatawa ar-Ramli, 4/383). Senada dengan ini adalah pandangan para imam besar semisal Imam Ahmad ibn Hanbal, Abdurrahman ibn Mahdi, Abdullah ibn al-Mubarak, Sufyan ats-Tsauri, Sufyan ibn Uyainah, al-‘Anbari dan yang lainnya, yang mereka semua pernah berkata:
“Apabila kami meriwayatkan (dari Rasulullah) terkait halal dan haram, maka kami berlaku keras (ketat). Sedangkan ketika kami meriwayatkan akan keutaman-keutaman dan semacamnya, maka kami mudahkan” (al-Qaul al-Musaddad fi adz-Dzabb ‘an Musnad Ahmad, 1/11; Tadrib ar-Rawi fi Syarh Taqrib an-Nawawi, 1/503)
Pandangan Ulama’ tentang Malam Nishfu Sya’ban
Setelah meneliti dan memahami akan banyaknya riwayat hadits terkait keutamaan malam Nishfu Sya’ban ini, sebagian besar (mayoritas) ulama’ pun mengakui akan keutamaannya. Diantara ulama’ tersebut ialah:
a. Syeikh Abul Qasim az-Zamahsyari (w. 538 H)
Syeikh Zamakhsyari dalam tafsirnya, al-Kasysyaf ‘an Haqa’iq Ghawamidl at-Tanzil (4/269-270), menyebutkan bahwa malam Nishfu Sya’ban memiliki 5 (lima) tabiat khusus, yaitu:
- Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah (yang telah ditentukan) (تَفْرِيقُ كُلِّ أَمْرٍ حَكِيمٍ)
- Keutamaan beribadah di dalamnya (فَضِيلَةُ الْعِبَادَةِ فِيهَا)
- Turunnya rahmat (نُزُولُ الرَّحْمَةِ)
- Memperoleh ampunan (حُصُولُ الْمَغْفِرَةِ)
- Allah memberi Rasul-Nya pada malam itu kesempurnaan syafa’at (أَنَّهُ تَعَالَى أَعْطَى رَسُولَهُ فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ تَمَامَ الشَّفَاعَةِ)
b. Imam an-Nawawi (w. 676 H)
Beliau berkata:
“Imam Syafi’i dan para pengikutnya menyunahkan untuk mengihupkan malam-malam tadi (yakni malam Jum’at, malam Idul Fitri, malam Idul Adha, malam pertama Rajab, dan malam Nishfu Sya’ban” (al-Majmu’ syarh al-Muhadzdzab, 5/43)
c. Syeikh Ibn Taimiyah (w. 728 H)
Beliau pernah secara tegas berkata:
“Adapun malam Nishfu Sya’ban maka di dalamnya terdapat keutamaan. Bahkan ada sebagian Salaf yang menunaikan shalat di dalamnya.” (al-Fatawa al-Kubra, 4/428)
Perkataan Syeikh Ibn Taimiyah ini kemudian dikutip ulang oleh Syeikh Syarafuddin Musa al-Hijawi (w. 960 H) dalam karyanya al-Iqna’ fi Fiqh al-Imam Ahmad ibn Hanbal (1/154)
d. Imam Taqiyyuddin as-Subki (w. 756 H)
Sebagaimana dikutip oleh Syeikh Muhammad az-Zabidi (w. 1205 H) bahwasanya Imam Taqiy as-Subki pernah menyebutkan:
“Menghidupkan malam nishfu Sya’ban mampu menghapus dosa setahun, menghidupkan malam Jum’at menghapus dosa seminggu, dan menghidupkan malam Lailatul Qadar dapat menghapus dosa seumur hidup” (Ithaf Sadah al-Muttaqin Syarh Ihya’ Ulum ad-Din, 3/424)
f. Imam Ibn Hajar al-Haitami (w. 974 H)
Beliau pernah mengatakan:
“Kesimpulannya, bahwa malam Nishfu Sya’ban ini memiliki keutamaan dan di dalamnya terdapat ampunan khusus serta terkabulnya doa secara khusus pula. Oleh karenanya Imam asy-Syafi'i berkata: Doa dikabulkan di malam Nishfu Sya'ban” (al-Fatawa al-Fiqhiyyah al-Kubra, 2/80)
g. Syeikh Ibn Nujaim al-Mishri al-Hanafi (w. 970 H)
Beliau menulis dalam salah satu karyanya:
“Termasuk kesunahan adalah menghidupkan 10 malam terakhir Ramadhan, 2 malam Ied (lebaran), 10 malam awal Dzul Hijjah dan malam Nishfu Sya’ban sesuai riwayat-riwayat hadits yang ada. Al-Hafidz al-Mundziri telah menyebutkannya secara rinci dalam at-Targhib wa at-Tarhib. Kemudian yang dimaksud dengan menghidupakan adalah dengan beribadah malam/qiyamul lail.” (al-Bahr al-Ra’iq Syarh Kanz ad-Daqa’iq, 2/56)
h. Syeikh Abdurrahman al-Mubarakfuri (w. 1353 H)
Setelah mensyarahi dan meneliti hadits-hadits tentang keutamaan malam Nishfu Sya’ban, beliau sampai pada kesimpulan:
“Ketahuilah bahwa sungguh telah ada sejumlah hadits yang menjelaskan akan keutamaan malam Nishfu Sya’ban, yang secara keseluruhan menunjukkan bahwa keutamaan itu ada dasarnya... Hadits-hadits ini secara keseluruhan pula mampu menjadi hujjah atas orang yang menyangka bahwa tidak ada hadits apapun yang menetapkan akan keutamaan malam Nishfu Sya’ban.” (Tuhfah al-Ahwadzi bi Syarh Jami’ at-Tirmidzi, 3/365-366)
i. Syeikh Wahbah az-Zuhaili (w. 1436 H)
Beliau dalam karya monumentalnya, Fiqh al-Islam wa Adillatuhu, berkata:
“Disunnahkan menghidupkan 2 malam Ied (Fitri dan Adha), 10 malam terakhir Ramadhan untuk menghidupkan malam Lailatul Qadr, 10 malam pertama Dzul Hijjah dan malam Nishfu Sya’ban. Hal itu dapat dilakukan dengan beribadah yang meliputi satu malam atau sebagian besarnya, karena ada hadits-hadits yang shahih akan hal itu.” (al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, 2/299)
Dan masih banyak lagi ulama-ulama yang lain.
Bersambung...
*** Untuk lanjut ke Bagian-3, silakan klik LINK INI ***
*** Untuk kembali ke Bagian-1, silakan klil LINK INI ***
*** Untuk kembali ke Bagian-1, silakan klil LINK INI ***
I know this if off topic but I'm looking into starting my own weblog and was wondering what all is required to get setup? I'm assuming having a blog like yours would cost a pretty penny? I'm not very web savvy so I'm not 100% sure. Any tips or advice would be greatly appreciated. Cheers hotmail sign in
ReplyDeleteHowever, before applying extra payments, make sure you ask your lender about prepayment penalty. mortgage payment calculator canada The lender (on this case National Bank) is capable of lend you more income as you make payment for off of your mortgage, but helps it be difficult to transfer your mortgage to a new provider or access equity business lenders. canadian mortgage calculator
ReplyDelete